Ada suatu waktu yg mustajab utk berdoa, dimana doa tsb tdk akan ditolak oleh Allah SWT, yaitu berdoa saat menjelang berbuka puasa dan menjelang makan sahur. Ttp sayangnya banyak kaum muslimin tidak mengetahuinya.
Di Mekkah & Madinah, satu jam sblm adzan maghrib org2 sdh menengadahkan tangan ke langit berdoa utk kemudahan dari segala hajat, baik hajat dunia maupun akhirat, mrk berdoa dg syahdu sepenuh keyakinan, sampai2 air mata mrk mengalir deras.
Ya, berdoa meminta kpd Allah yg Maha Kaya…
Kesalahan yg dilakukan kaum muslimin kita disini (Indonesia) yaitu dg menyia2kan wkt yg sangat mustajab ini dg cara ngabuburit menjelang adzan maghrib..!!!
kemudian berkumpul menghadapi hidangan berbuka & mrk sdh merasa cukup dg hanya membaca “Allahuma lakasumtu….atau dzahaba zhoma’u….”, pdhal hanya mencakup maknanya berupa laporan & ucapan syukur..
Setelah kita memahaminya, hendaknya min 10 ~ 15 menit seblm adzan maghrib (sdh dlm keadaan berwudhu) kemudian berdoa meminta apa saja (adabnya dg didahului puji2an kpd Allah & bershalawat atas Nabi),
Krn Allah menggaransi bhw doa2 tsb akan dikabulkan..”Allah sesuai prasangka hamba kepada Nya”
Manfaatkanlah wktmu, bukan hanya demi santapan atau berburu makanan saat jelang buka. Berdo’alah utk diri kita, keluarga kita, orangtua kita, sahabat kita, negeri kita….
Aamiin
Musuh2 islam tahu betapa hebat ummat Muhammad SAW bila mrk berdo’a kpd Rabb nya disaat menjelang berbuka. Krn itu, mrk buat tipu daya utk melalaikannya dgn program2 tv & media lainnya di wkt2 yg mustajab yaitu: menjelang berbuka & menjelang sahur (2/3 mlm). sehingga ummat ini, mrk makan-minum, berpuasa, namun tak sempat utk berdoa.
Smoga kita dpt memanfaatkan dan, memaximalkan waktu mustajab ini .
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan: Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul ‘Alim. ” (artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki dari-Mu kami berbuka. Ya Allah! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). (Riwayat Daruqutni di kitab Sunan-nya, Ibnu Sunni di kitabnya ‘Amal Yaum wa- Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu’jamul Kabir).
Dari Anas, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berbuka beliau mengucapkan, ‘Bismillah, Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rezekika Aftartu.” (artinya: Dengan nama Allah, Ya Allah karena-Mu aku berbuka puasa dan atas rezeki dari- Mu aku berbuka). (Riwayat Thabrani di kitabnya Mu’jam Shogir, Hal. 189 dan Mu’jam Auwshath).
Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan: Allahumma Laka Sumtu wa ‘Alaa Rizqika Aftartu. ” (Riwayat Abu Dawud No. 2358, Baihaqi 4:239, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Suni)
Doa berbuka puasa menurut imam nawawi Rohimahulloh.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺍﻥ ﻳﺪﻋﻮﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻓﻄﺎﺭﻩ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺻﻤﺖ ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺍﻓﻄﺮﺕ ﻭﻓﻰ ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀﻱ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺍﻓﻄﺮ ﻗﺎﻝ ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Telah berkata Al mushonnif (Abu ishaq As-syirozi) dan semua ulama syafiiyah: di sunnahkan agar mereka berdoa saat berbuka puasa “Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu”. Dan di sebutkan dalam sunan abu dawud dan nasa’i dari ibnu umar: apabila nabi SAW, berbuka puasa, beliau membaca “Dzahabat dzoma’u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allohu ta’ala”. [Majmu’ syarh muhaddzab imam nawawi: 6/363]
Ada sebagian orang yang mengotak atik doa berbuka puasa tersebut dengan mengatakan hadits hadits tentang doa berbuka puasa itu dhoif. Entah apa tujuannya? Sebab dalam masalah fadhilah fadhilah itu di perbolehkan mengamalkan hadits dhoif. Apalagi para ulama ahlussunnah wal jamaah bukan tidak tahu menahu tentang kedudukan hadits itu.
Para ulama tahu dan faham. Seperti di terangkan dalam kitab asnal matholib:
ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻪ ﺍﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﻭﻓﻰ ﻧﺴﺨﺔ ﻋﻨﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺿﻤﺖ ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺍﻓﻄﺮﺕ ﻟﻼﺗﺒﺎﻉ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﺑﺎﺳﻨﺎﺩ ﺣﺴﻦ ﻟﻜﻨﻪ ﻣﺮﺳﻞ ﻭﺭﻭﻱ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Dan seyogyanya bagi orang yang berpuasa untuk membaca setelah berbuka puasa “Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu” karna ittiba’. Abu dawud Telah meriwayatkan hadits itu dengan sanad yang bagus akan tetapi hadits itu berkedudukan mursal. Dan telah di riwayatkan bahwa nabi SAW saat berbuka puasa membaca “Dzahabat dzoma’u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allohu ta’ala” [Asnal matholib Al imam zakaria al anshori: 5/337]
apa orang itu tidak membaca fatwa Al utsaimin yaitu salah satu ulama rujukan orang tersebut? Al utsaimin berkata:
ﻭﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺍﻟﻤﺄﺛﻮﺭ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺿﻤﺖ ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺍﻓﻄﺮﺕ ﻭﻣﻨﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ. ﻭﻫﺬﺍﻥ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﺎﻥ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﺿﻌﻒ ﻟﻜﻦ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺴﻨﻬﻤﺎ. ﻭﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺣﺎﻝ ﻓﺈﺫﺍ ﺩﻋﻮﺕ ﺑﺬﻟﻚ ﺃﻭ ﺑﻐﻴﺮﻩ ﻋﻨﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻮﻃﻦ ﺇﺟﺎﺑﺔ
Dan doa yang ma’tsur adalah doa “Allohumma laka sumtu wa ala rizqika aftortu” juga doa nabi SAW: “Dzahabat dzoma’u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Alloh”. Dan kedua hadits ini, walaupun di dalam keduanya terdapat kelemahan (dhoif), akan tetapi sebagian ulama menganggap kedua hadits ini bagus. Wal hasil.! Apabila kamu berdoa dengan doa itu atau lainnya di saat berbuka maka tempat itu memang termasuk tempat istijabah [kutub wa rosail lil utsaimin 10/134]
sumber
No comments:
Post a Comment